Senin, 19 November 2012

10 soal menentukan unsur intrinsik cerpen




1.          Tak bisa kurang sedikit?”
            “Tentu saja, Mister. Dalam perdagangan, seperti Tuan maklum, harga bisa damai. Apalagi Mister pecinta benda seni!” Tommy tak mendengarkan lebih lanjut, dengan tangkas dia bangkit kemudian ke belakang. Dia menulis sepucuk surat untuk Tuan Wahyono, ahli keramik sebelah rumah. Dia suruh pelayanannya cepat mengantarkan surat itu.”Aku minta bantuan Tuan Wahyono untuk menilai harga toko ini. Dia adalah ahli keramik. Rumahnya di sebelah itu,”ujar Tommy setelah duduk di dekat tamunya.

Amanat yang terdapat dalam cerpen di atas adalah ....
a.       Dalam berdagang tidak boleh memberikan harga mati
b.      Sebaiknya serahkanlah suatu urusan kepada orang yang ahli
c.       Kita harus menjalin hubungan baik dengan tetangga yang mempunyai keahlian
d.      Menjadi pesuruh harus taat dan cekatan dalam bekerja
e.       Surat dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan tetangga.


2.    Taksu tersenyum.
Kenapa tersenyum?
“Maaf Pak, saya  tidak mampu untuk mengatakan apa yang akan terjadi, karena hal itu belum terjadi, jadi hanya akan merupakan janji-janji, kalau tidak bisa saya tepati nanti saya salah”
Direktur tertawa.
“Setidak-tidaknya, sebagai gambaran apakah Anda bersedia seandainya Dewan Komisaris nanti menunjuk Anda sebagai wakil saya?
Taksu menunduk, “Saya sungguh tidak berani mengatakan apa-apa, sebelum terjadi.”
Watak tokoh Taksu dalam penggalan Cerpen di atas adalah………………..
A.                                                                           A.    Rendah diri   B. sombong             C. penurut                   D. jujur              E. Penakut

3.   Sejak berpisah dengan burung perkutut kesayang-annya, Mbah Parto sakit. Bukan sakit encok seperti biasanya, namun sakitnya lebib merupakan sakit rohani ketimbang sakit jasmani. Tiga bulan yang !alu, burung perkutut yang sudah '"kung" itu dibeli Pak Umar. Sebetulnya, Mbah Parto tak hendak mclcpaskan burung kesayangannya. Namun, karena Pak Umar mendesak dan meninggikan penawar-annya sampai delapan ratus ribu rupiah, akbirnya, Mbah Parto merelakan perkutut itu dibeli. la me-ngira dengan uang sebanyak itu dia dapat membeii perkutut lagi dan sisanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, yang terjadi di luar perkira-annya. Semenjak berpisah dengan burung per-kututnya Mbah Parto justru menderita Tubuhmya semakin kurus dan pada akhirnya jasmaninya pun tak kuat, ia terbaring sakit.
Cerpen 'Mbah Parto'

Amanat yang terkandung dalam penggalan cerpen
di atas adalah ....
a.                               jangan memaksakan kehendak
  1. jangan menyayangi sesuatu berlebihan
  2. jangan tergiur dengan uang banyak
  3. jangan tergesa-gesa membuat keputusan
  4. jangan menyayangi binatang
4.   Tukang becak di pasar jauh lebih sopan dari pada di stasiun. Mugkin karena sudah sering melihat dan saling kenal biasaya membuahkan rasa kasihan. Seperti yang pernah kualami, naik becak dan setelah tiba di depan rumah, tukang becak yang tua itu berkata, “O, putranya Pak Hadi, ya?” Berhubung dia kenal ayahku, aku berikan uang tanpa kuminta kembaliannya. Pak tua berterima kasih secara berlebihan.
Watak tokoh “aku” dalam kutipan cerpen di atas adalah……………       
A. sombong                B.  sopan              C. baik hati          D. rendah diri     E. tinggi hati

                Kutipan berikut untuk nomor 5 – 7
                Pahamilah isi kutipan dengan cermat!

5.  Setiap tiba saatnya pelajaran mengarang, Sandra selalu merasa mendapat kesulitan yang besar karena ia harus betul-betul mengarang. la tidak bisa bercerita apa adanya seperti anak-anak yang lain. Untuk judul apa pun yang ditawarkan Ibu Guru Tati, anak-anak sckelasnya tinggal menuliskan kenyataan yang mereka alami, tapi Sandra tidak, Sandra harus mengarang. Dan kini, Sandra mendapat pilihan yang semuanya tidak menyenangkan.

       Ketika berpikir tentang keluarga kami yang berbahagia, Sandra hanya mendapatkan gambaran tentang sebuah rumah yang berantakan. Botol-botol dan kaleng-kaleng minuman yang kosong berantakan di meja, lantai, bahkan sampai ke atas tempat tidur. Tumpahan bir berceceran di atas kasur yang sepreinya terseret entah ke mana. Bantal-bantal tak bersarung. Pintu tak pemah tertutup dan sejumlah manusia yang terus-menerus mendengkur bahkan ketika Sandra pulang dari sekolah.
"Lewat belakang anak jadah, jangan ganggu tamu Mama", ujar sebuah suara dalam ingatannya yang ingin selalu dilupakannya.

      5. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam teks adalah ....
a.       orang pertama
b.      Orangkedua
c.         orang ketiga
d.      orang pertama dan kedua
e.      orang kedua dan ketiga

6.    Watak "mama" dalam kutipan tersebut adalah ....
a.    angkuh 
b.    kasar
c.     bimbang
d.    lemah
e.    egoistis

7.  Pendeskripsian watak tokoh "mama" dalam kutipan tersebut melalui
a.    penuturan langsung
b.    dialog antartokoh
c.     pikiran tokoh
d.    lingkungan tokoh
e.    tanggapan tokoh lain
8. 
“ Mohamad-San inilah rumahku,” Toshihiko berkata ketika kami sampai di depan sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak ,”Ibu!Ibu! Inilah tamu yang kita tunggu. Lihatlah seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma. Bukanlah ini suatu kehormatan bagi kita?’
               Potret Seorang Parjurit, Mohamad Diponegoro

           Watak Toshihiko dalam kutipan cerpen tersebut adalah……………
A.      ramah, baik, ceria, dan menyenangkan.
B.      bahagia, senang, ceria, peduli, dan teguh.
C.      teguh, kuat, baik, peduli, dan menyenangkan.
D.      teguh, tabah, ramah, cerewet, dan peduli.
E.       periang, pemalu, pemalas, dan cerewet.

9.         Waktu bangun pagi-pagi Noerdin merasa badannya kurang enak. Sehari itu ia tidak  bekerja dan panasnya amat tinggi. Malamnya makin bertambah juga panasnya, dan ia pun sudah igau-igauan. Lain tidak yang disebutnya ialah Rukmini juga.

                      Besoknya adalah demamnya agak turun sedikit, tetapi bukan main rindunya hendak bertemu Rukmini. Dengan tidak malu lagi disuruhnya jemput Rukmini hari itu juga dengan autonya.             
                                                Darah Muda, Adinegoro
Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam kutipan di atas adalah………..
A.      orang pertama sebagai tokoh utama
B.      orang pertama tokoh sampingan
C.      orang ketiga tokoh utama
D.      orang kedua dan orang pertama
E.       orang pertama dan orang ketiga

10.   Tapi kalau dengan keluarga ini benar bahwa sekelompok orang yang ingin kematian seluruh anak tuan tanah ini, maafkanlah ucapan saya. Anak ini harus kalian jaga ketat.Sebenarnya aku kurang yakin bahwa mereka menaruh racun berbisa pada pisau dukun-dukun sunat itu. Tetapi, tidak ada salahnya kalau Saudara-saudara hati-hati,buat menghindarkan segala kemungkinan yang tidak diinginkan. Dari segi medis, saya jamin kesehatannya.

Amanat yang terdapat dalam cerpen  di atas adalah……..
a. Jagalah anak-anak yang sedang dikhitan.
b. Jangan mengkhianati anak dengan dukun.
c. Kita tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain.
d. Berhati hati terhadap racun yang mematikan.
e. Karena perbuatan orang tua anak yang menderita.


                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pilih Kategori Artikel